Archive for Oktober 2016

BAB 6 : Geografi

Peta adalah gambaran konvesional permukaan bumi atau benda angkasa, yang meliputi perwujudan, letak, maupun data yang berkaitan, seperti tampaknya bila dilihat dari atas.
Secara umum kita mengenal beberapa jenis peta, yaitu peta dasar, peta umum, dan peta khusus.
Peta dasar adalah peta yang dibuat setelah melihat keadaan daerah yang akan digambarkan (merupakan hasil survey dari geodesi, yang dapat digunakan untuk membuat peta-peta lain dan masih membutuhkan materi-materi tambahan serta hanya mencakup data-data pokok atau penting).
Peta umum adalah peta yang menggambarkan permukaan Bumi secara umum, yaitu segala sesuatu yang terdapat di suatu daerah baik kenampakan fisik maupun kenampakan sosial budaya dan memperlihatkan asosiasi keruangan dari fenomena-fenomena geografisnya.
Peta tematik adalah peta yang memuat tema khusus untuk kepentingan tertentu :
  • Unsur-unsur peta tematik adalah skala dan simbol-simbol umum (jalan, sungai, batas administratif, penggunaan lahan).
  • Suatu peta tematik harus memenuhi syarat conform (bentuknya sesuai), equidistant (jarak sesuai), equivalen (luas sesuai), mudah dipahami, dan informasinya lengkap.
Berdasarkan skalanya, peta dibedakan menjadi: peta skala besar, peta skala sedang, dan peta skala kecil.
a. Peta skala besar, skala di atas 1 : 250.000
b. Peta skala sedang, skala 1 : 250.00 - 1 : 500.000 dan
c. Peta skala kecil, skala di bawah 1 : 500.000.
Berdasarkan isinya, peta dibedakan menjadi: peta umum, peta khusus, dan peta teknik :
  • Peta umum adalah peta yang berisi berbagai kenampakan secara umum.
  • Peta khusus adalah peta yang menggambarkan sekelompok kenampakan tertentu.
  • Peta teknis adalah peta yang digunakan sebagai pedoman dalam melaksanakan kegiatan tertentu.
Syarat-syarat peta secara khusus, yaitu judul peta, skala peta, petunjuk arah, sumber peta, peta inset, warna peta, lettering, garis tepi peta, garis astronomi, symbol, dan legenda.
Skala peta adalah perbandingan antara jarak pada peta dengan jarak sesungguhnya dari wilayah yang digambarkan dalam peta.
Berdasarkan bentuknya, skala dibedakan tiga, yaitu skala verbal, skala angka, dan skala grafis.
Skala verbal adalah skala yang menunjukkan perbandingan jarak pada peta dalam suatu kalimat langsung yang tegas. Contohnya, pada sebuah peta dituliskan Skala 1 cm untuk 1 km. Ini berarti bahwa setiap jarak 1 cm dalam peta setara dengan jarak 1 km pada jarak sesungguhnya.
Skala angka menunjukkan perbandingan jarak pada peta dalam perhitungan angka. Skala ini paling lazim ditemui dalam kompilasi peta. Contohnya, pada sebuah peta dituliskan Skala 1 : 1.000.000. Ini berarti bahwa setiap jarak 1 satuan jarak dalam peta setara dengan jarak 1.000.000 satuan yang sama pada jarak sesungguhnya.
Skala jenis ini dengan satuan centimeter telah dijadikan sebagai sistem skala peta resmi internasional. Namun, ada pula beberapa negara yang menggunakan satuan inci berbanding satuan mil. Beberapa negara tersebut antara lain, Inggris dan negara-negara persemakmuran Inggris.
Skala batang (grafis) menggunakan batang garis lurus yang memiliki beberapa ruas dengan jarak yang sama di antara ruas-ruas tersebut, seperti halnya garis bilangan. Skala tersebut dapat pula berbentuk grafis (gambar) yang menunjukkan jarak antarbagian.
Memperbesar atau memperkecil peta dapat dilakukan dengan menggunakan pantograf, kamera fotografi, dan garis-garis koordinat.
Atlas adalah sekumpulan peta yang dijilid menjadi satu dalam buku dengan bahasa, symbol, dan proyeksi yang seragam.
Komponen yang harus ada dalam atlas adalah judul atlas, tahun pembuatan atlas, daftar isi, legenda, dan indeks.

Berdasarkan jenisnya, atlas dibagi tiga, yaitu atlas umum, atlas khusus, dan atlas semesta.
Atlas umum , Atlas jenis ini memberikan informasi secara umum tentang objek geografi di permukaan bumi. Termasuk dalam jenis atlas umum, yaitu:
1) Atlas dunia, memaparkan keadaan benua-benua di seluruh dunia.
2) Atlas nasional, memaparkan keadaan suatu negara.
3) Atlas regional, memaparkan keadaan suatu negara dengan negara lainnya dilihat dari historisnya, kedekatan wilayah, dan letak geografisnya, biasanya memaparkan keadaan satu benua. contoh : Atlas Afrika, Asia, Amerika, Eropa dan Australia

Atlas khusus, Atlas jenis ini memberikan satu jenis informasi saja sesuai dengan judulnya. Contoh atlas jenis khusus, yaitu:
1) Atlas sejarah, memaparkan peristiwa-peristiwa sejarah.
2) Atlas geologi, memaparkan keadaan geologi atau batuan.
Atlas semesta, Atlas jenis ini memaparkan keadaan semesta, antara lain: berhubungan dengan tata surya, galaksi, perbintangan, dan peredaran benda angkasa.

Globe adalah model tiruan bumi yang memberikan gambaran tentang bentuk bumi sehingga mendekati bentuk yang sebenarnya. Kedudukan globe condong 66 derajat terhadap garis ekliptika dan dilengkapi dengan jarring atau garis astronomi .
Dalam sebuah globe terdapat garis ekuator dan garis khatulistiwa yang membagi bola bumi menjadi dua bagian, yaitu utara dan selatan.

Sumber :
Kurtubi. 2009. Sudut Bumi IPS Terpadu untuk SMP/MTS Kelas VII. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Suprihartoyo, Djuminah dan Esti Dwi Wardayati. 2009. IPS untuk SMP dan MTS Kelas VII. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional

BAB 5 : Tindakan, Motif, Dan Prinsip Ekonomi

A.     Tindakan dan Motif Ekonomi
1.      Tindakan Ekonomi 
        Manusia selalu berusaha memenuhi kebutuhannya yang beragam. Setiap usaha yang dilandasi oleh pilihan yang paling baik dan paling menguntungkan disebut tindakan ekonomi. Tindakan ekonomi dilakukan karena adanya keterbatasan saran pemenuhan kebutuhan. Tindakan ekonomi dilakukan oleh perorangan, masyarakat, dan juga pemerintah. Tindakan yang dilakukan perorangan, yaitu dengan membeli barang kebutuhan yang sesuai dengan kemampuan daya beli, dapat dikategorikan sebagai tindakan ekonomi yang rasional. Namun jika membeli barang tidak sesuai dengan kemampuan, dan hanya bertujuan untuk disanjung saja, maka dikategorikan sebagai tindakan ekonomi yang tidak rasional.
2.      Motif  Ekonomi

Motif ekonomi merupakan dorongan yang menyebabkan manusia melakukan tindakan ekonomi. Ada beberapa motif ekonomi yang mendorong manusia untuk melakukan tindakan ekonomi.
a.       Motif mencari keuntunganMotif ini mendorong seseorang untuk selalu mencari keuntungan, umumnya dimilki oleh para pedagang.
b.      Motif mendapatkan kekuasaan ekonomiMotif ini mendorong seseorang untuk mendapatkan kekuasaan dalam bidang ekonomi. Umumnya dimiliki oleh padagang besar.
c.       Motif untuk memperoleh penghargaanMotif ini mendorong seseorang untuk memperoleh penghargaan, baik penghargaan karena keahlian maupun penghargaan karena jasanya.
d.      Motif ingin berbuat sosialMotif ini mendorong seseorang untuk berbuat kebaikan kepada sesama manusia.
e.       Motif untuk mencukupi kebutuhan hidup dan meningkatkankemakmuranMotif ini timbul dari dalam diri manusia sendiri. Manusia memiliki beragam kebutuhan baik yang mendesak maupun yang ditangguhkan

B.     Prinsip Ekonomi        Prinsip ekonomi berlaku bagi setiap orang. Penerapan prinsip ekonomi dalam kehidupan sehari-hari, dapat dilakukan dalam kegiatan konsumsi, kegiatan produksi, dan kegiatan distribusi. 
1.      Prinsip ekonomi konsumenPrinsip ekonomi konsumen dilakukan dengan memperhatikan hal-hal berikut.

a.       Menyusun sekala prioritas kenutuhan dengan mendahulukan kebutuhan yang paling mendesak.b.      Memperhatikan kemampuan atau daya beli.c.       Memperhatikan perbandingan manfaat dan nilai yang akan diperoleh dengan biaya yang diperoleh. 
2.      Prinsip ekonomi produsenPrinsip ekonomi produsen dilakukan dengan memperhatikan hal-hal berikut.
a.       Menggunakan bahan mentah berkualitas tinggi dengan harga murah.b.      Membuat analisis kebutuhan pasar agar barang yang diproduksi dapat laku dijual.c.      Menyediakan jasa yang sesuai dengan keinginan pemakai.d.      Menghasilkan barang atau jasa yang bermutu dengan harga yang bersaing.e.       Menentukan lokasi pabrik yang dekat dengan bahan baku.f.       Perolehan manfaat atau laba yang lebih besar. 
3.      Perinsip ekonomi distributorPrinsip ekonomi distributor dilakukan dengan memperhatikan hal-hal berikut.
a.       Barang yang dijual disesuaikan dengan selera dan kebutuhan masyarakat dengan harga bersaing dan bermutu.b.      Menyesuaikan alat angkut dengan karakteristik barang.c.       Membeli barang secara langsung dari produsen sehingga harganya lebih murah dan keuntungan yang diproleh lebih maksimal.        Berdasarkan prinsip-prinsip ekonomi yang diuraikan diatas, maka setiap orang yang menerapkan prinsip ekonomi dalam pemenuhan kebutuhannya memiliki cirri-ciri sebagai berikut.
1.      Bertindak rasional2.      Bertindak ekonomis3.      Bersikap hemat4.      Membuat skala prioritas5.      Bertindak dengan prinsip cost and benefit

BAB 4 : Manusia Sebagai Makhluk Sosial Dan Ekonomi

A.     Manusia sebagai  Makhluk Sosial dan Ekonomi Yang Bermoral        Setiap manusia berusaha memenuhi kebutuhannya, namun tidak semua kebutuhan dapat dipenuhi. Keinginan berbeda dengan kebutuhan. Keinginan merupakan hasrat akan pemuas kebutuhan yang spesifik, sedangkan kebutuhan merupakan keinginan atas barang dan jasa yang dapat memberikan kepuasan untuk kelangsungan hidup. Manusia dalam bertindak ekonomi setidaknya memiliki empat aspek berikut.
1.      RasionalitasDidefinisikan sebagai kemampuan unutk berfikir baik dan berlatih mengambil keputusan yang tepat.
2.      Kepentingan pribadiManusia sebagai homo economicus memiliki kepentingan pribadi yang melekat pada dirinya masing-masing.
3.      MoralAspek moral dan akhlak sangat diperlukan saat manusia menjalankan fungsinya sebagai makhluk sosial dan makhluk ekonomi.
4.      InformasiUntuk dapat melakukan kegiatan ekonomi dengan baik, dibutuhkan informasi yang benar dan lengkap. Dengan adanya informasi, manusia melakuakan pilihan-pilihan yang tepat dari sekian banyak informasi.
        Beberapa factor yang mempengaruhi keinginan manusia dalam memenuhi kebutuhan adalah sebagai berikut.
1.      Tempat tinggalTempat tinggal manusia mempengaruhi keinginan manusia dalam memenuhi kebutuhan. Manusia yang bertempat tinggal di daerah tropis, dengan dua perubahan musim, umumnya membutuhkan makanan berkalori tinggi, pakaian yang lebih tipis dan perumahan berventilasi lebar.
2.      PendidikanManusia yang berpendidikan tinggi berbeda keinginannya dengan yang berpendidikan rendah.
3.      UsiaManusia yang berusia dewasa memiliki keinginan yang berbeda dengan yang masih berusia remaja atau anak-anak.
4.      Sumber daya alam dan sumber daya manusia yang tersediaManusia yang memiliki sumber daya yang melimpah, keinginannya lebih besar disbanding dengan yang kurang sumber daya alamnya.



B.     Perilaku Manusia dalam Bekerjasama untuk Memenuhi Kebutuhan Hidupnya        Beberapa bentuk kepedulian dari setiap diri manusia mewujudkan keselarasan antara fungsi manusia sebagai makhluk sosial dan makhluk ekonomi antara ali sebagai berikut.
1.      Saling menghormati hak dan kewajiban masing-masing dalam melakukan kerjasama.2.      Saling berbagi ilmu dan pengetahuan unutk kemajuan bersama.3.     Saling tolong-menolong dan bahu-membahu dalam kegiatan sehari-hari.4.      Menjaga dan memupuk harga diri setiap pihak dalam melakukan kerjasama.5.      Bahu-membahu untuk mencapai tujuan bersama tanpa mengesampingkan norma-norma yang berlaku.        Hubungan perilaku kerjasama biasanya didasarkan pada maksud dan tujuan yang diinginkan, yaitu sebagai berikut.
1.      Kerjasama yang saling menguntungkan2.      Kerjasama untuk kepentingan bersama3.      Kerjasama yang saling menghormati 
C.     Perilaku Manusia dalam Pemanfaatan sumber Daya Ekonomi unutk Memenuhi kebtuhan        Sumber daya ekonomi dapat dikelompokkan kedalam sumber daya alam, sumber daya manusia, sumber daya modal, dan sumber daya keahlian.        Sumber daya alam ada yang dapat diperbarui dan ada yang tidak dapat diperbarui. Semua sumber daya alam yang tidak dapat iperbarui harus digunakan secara efisien. Sumber daya manusia berperan menentukan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta besar kecilnya kebutuhan. Manusia dalam memenuhi kebutuhannya memerlukan usaha dan hubungan dengan manusia lain. Pemenuhan kebutuhan melalui pilihan dimulai dari kebutuhan yang dirasakan paling penting kemudian yang penting selanjutnya yang kurang penting.

D.     Ilmu Ekonomi        Istilah ekonomi berasal dari bahasa yunani oikonomia yaitu dari kata oiskos dan nomos. Oiskos berarti rumah tangga dan nomos berarti mengatur. Jadi oikonomia adalah mengatur rumah tangga. Dibawah ini terdapat beberapa definisi tentang ilmu ekonomi.
1.      Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari tentang usaha-usaha manusiaunutk memenuhi kebutuhannya.2.      Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mengajarkan bagaimana menentukan pilihan dalam memanfaatkan sumber daya yang terbatas.3.      Ilmu eknomi adalah ilmu yang mempelajari usaha-usaha manusia untuk mencapai kemakmuran.

BAB 3 : Interaksi Sosial Dan Sosialisasi

A.     Interaksi Sebagai Proses Sosial        Interaksi sosial adalah hubungan-hubungan sosial yang dinamis, yang mneyangkut hubungan anatara individu dengan individu, individu dengan kelompok. Serta kelompok dengan kelompok dalam bentuk kerjasama, serta persaingan atau pertikaian. Interaksi sosial tersebut menimbulkan prtoses sosial.
        Proses sosial adalah cara-cara berhubungan individu maupun kelompok yang saling bertemu, kemudian terjadi perubahan-perubahan yang mampu menggoyahkan cara-cara hidup yang telah ada.
        Factor-faktor yang mempengaruhi terjadinya interaksi sosial sebagai berikut.
1.      ImitasiAdalah meniru sesuatu yang dilakukan orang lain.
2.      SugestiReaksi sesorang terhadap sesuatu secara langsung tanpa di piker terlebih dahulu.
3.      SimpatiMerupakan kemampuanunutk merasakan diri seolah-olah dalam keadaan orang lain dan ikut merasakan apa yang dilakukan, dialami, atau diderita prang lain.
4.      IdentifikasiIalah kecenderungan atau keinginan dalam diri seseorang untuk menjad sama dengan pihak lain.
        Interkasi sosial hanya akan terjadi antarmanusia, tidak terhadap benda mati. Interaksi manusia dengan binatang tidak dapat dilakukan dengan sempurna karena mereka tidak menggunakan bahasa yang saling dipahami.
B.     Sosialisasi sebagai Proses Pembentukan Kepribadian        Kepribadian merupakan sifat dan watak seseorang yang konsisten, yang mencakup kebiasaan, sikap, dan sifat lain yang khas dimiliki seseorang. Kepribadian seorang individu akan berkembang jika berhubungan dengan orang lain. Sosialisasi merupakan proses seseorang mempelajari cara hidup masyarakat untuk mengembangkan potensinya sesuai nilai, norma, dan kebiasaan yang berlaku dalam masyarakat. Sosialisasi dibedakan menjadi sosialisasi primer dan sosialisasi skunder. Sosialisasi primer, yaitu awal sosialisasi seorang individu memasuki keanggotaan masyarakat. Sosialisasi skunder, yaitu sosialisasi diluar lingkungan keluarga yang merupakan kelanjutan dan perluasan sosialisasi perimer.        Beberapa tahapan sosialisasi dalam pembentukan kepribadian seseorang sebagai berikut.
1.      Sosialisasi dalam keluargaDi dalam keluarga terjadi interaksi dan disiplin pertama dalam dalamkehidupan sosial untuk membentuk suatu kepribadian. Oleh kaerna itu, kepribadian seorang anak sangat dipengaruhi oleh latar belakang keluarganya.
2.      Sosialisasi dengan teman sepermainanPada tahap ini seseorang akan belajar berinteraksi dengan orang-orang yang sederajat/sebaya umurnya. Kelompok permainan sangat berpengaruh dalam membentuk kepribadian.
3.      Sosialisasi dalam lingkungan sekolahSekolah merupakan tempat bertemu dengan temanlain yang berasal dari tempat berbeda. Agar perbedaan yang ada tidak saling bertentangan maka dibuatlah aturan sekolah.

C.     Bentuk-Bentuk Interaksi SosialDua bentuk proses interaksi sosial yaitu, proses asosiatif dan proses disosiatif.
1.      Proses asosiatifAdalah bentuk interaksi sosial yang dapat meningkatkan hubungan solidaritas antarindidvidu.
a.       KerjasamaKerjasama merupakan bentuk interaksi sosial yang utama. Kerjasama akan timbul jika terjadi hal-hal berikut.
1)      Orang menyadari bahwa mereka mempenyuai kepentingan-kepentingan yang sama2)      Kedua belah pihak memiliki sumbangan atau kontribusi unutk memenuhi kepentingan mereka melalui kerjasama.Ada beberapa bentuk kerjasama unutk menyelesaikan pekerjaan antaralain.
1)      KerukunanAdalah hidup berdampingan secara damai dan melakukan kerjasama secara bersama-sama.
2)      Tawar-menawarBentuk perjanjian mengenai pertukaran barang dan jasa antara dua organisasi atau lebih.
3)      KooptasiKerjasama dalam dalam bentuk mau menrima pendapat orang lain atau kelompok lain.
4)      KoalisiBentuk kerjasama antara dua organisasi atau lebih yang mempunyai kesamaan tujuan.
5)      Join ventureBentuk kerjasama yang dilakuakn oleh beberapa perusahaan.

b.      AkomodasiAkomodasi memiliki tujuan sebagai berikut.
1)      Mengurangi pertentangan2)      Mencegah pertentangan unutk semetara3)     Memungkinkan terjadinya kerjasama4)      Mengusahakan peleburan antara kelompok sosial.Ada beberapa bentuk akomodasi antara lain.
1)      PaksaanMerupakan betuk akomodasi dangan salah satu pihak dalam keadaan lemah dibandingkan dengan pihak lain.

2)      KompromiBentuk akomodasi dimana pihak-pihak saling mengurangi tuntutannya.
3)      PenengahAdanya penengah atau pihak ketiga merupakan suatu cara unutk mencapai kompromi apabila pihak-pihak yang berhadapan tidak sanggup mencapai penyelesaian.
4)      MediasiPada mediasi pihak ketiga hanya sebagai penasihat saja.
5)      KonsiliasiSuatu usaha unutk mempertemukan keinginan-keinginan dari pihak-pihak yang berselisih menyadari betapa berselisish itu tidak bermanfaat.
6)      KesabaranSuatu bentuk akomodasi tanpa persetujuan yang resmi.
7)      TerperangkapSuatu bentuk akomodasi dimana dua belah pihak yan gberselisih mempunyai kekeuatan ayng seimbang.
8)      Keputusan pengadilanAdalah penyelesaian melalui jalan pengadilan.
9)      AsimilasiAdalah penyesuaian sifat-sifat asli yang dimiliki dengan sifat-sifat sekitar.
2.      Proses disosiatifBentuk interaksi sosial yang merenggangkan hubungan solidaritas antarinidvidu. Proses disosiatif meliputi:
a.       PersainganAdalah proses sosial dimana individu atau kelompok manusia bersaing mencari keuntungan melalui suatu bidang kehidupan yang pada suatu masa menjadi suatu pusat perhatian umum.
b.      KontravensiAdalah sikap mental yang tersembunyi terhadap orang-orang lain atau unsure-unsur kebudayaan golongan tertenut, yang dapat berubah menjadi kebencian, tetapi tidak sampai pada pertentangan atau pertikaian.
c.       Pertentangan atau pertikaianPertentangan terjadi jka masing-masing pihak yang sedang mengadakan interaksi, tidak menemukan kesepahaman mengenai sesuatu, kemudian berlanjut menjadi adu kekuatan, lalu timbul adanya pertikaian.

BAB 2 : Kehidupan Pada Masa Pra Aksara Di Indonesia

Manusia yang hidup pada zaman praaksara (prasejarah) di sebut manusi purba.  Tanah air kita sudah dihuni manusia sejak jutaan tahun yang lalu. Fosil-fosil manusia purba banyak ditemukan di Indonesia yaitu sejak jutaan tahun yang lalu terutama di Pulau Jawa. Ada beberapa jenis manusia purba yang di temukan di wilayah Indonesia adalah sebagai berikut :

1. Meganthropus Paleojavanicus (manusia besar dan tertua di pulau jawa) Fosil Meganthropus Paleojavanicus ditemukan pada tahun 1941oleh Koenigswald di Sangiran (Sragen) daerah Surakarta Jawa Tengah.Fosil yang ditemukan adalah berupa rahang atas dan gigi lepas. Manusia ini hidup sezaman dengan Pithecanthropus Mojokertensis namun tingkatan kehidupannya lebih primitif. Dengan metode statigrafi, Fosil Meganthropus Paleojavanicus berada di lapisan puncangan yang diperkirakan berumur + 1-2 juta tahun yang lalu. Ciri-ciri dari manusiapurba Meganthropus Paleojavanicus adalah sebagai berikut : tulang pipi tebal, badan tegap, tonjolan kening mencolok, tidak berdagu gigi, rahang besar dan kuat,jenis makanan tunbuh-tunbuhan.

2. Pithecanthropus 
Pithecanthropus memiliki ciri-ciri sebagai berikut : hidung besar, tidak berdagu, tonjolan kening tebal melitang sepanjang pelipis.
Jenis makanannyaadalah tumbuh-tumbuhan dan daging binatang buruan.

Bentuk tubuh dan wajahnya = berbeda dengan manusia sekarang.
Tingkat kehidupannya = masih primitif
Hidup dalam kelompok-kelompok dan selalu berpindah-pindah (nomaden).
Alat-alat yang digunakan = terbuat dari dari batu kasar (kapak perimbas, kapak genggam dan alat serpih)
Tinggi Badan = 165 – 180cm.
Volume otak = 750 – 1300 cc dan belum mengenal api.

Metode Stratigrafi fosil Pithecanthropus ditemukan di lapisan puncak dan Kabuh.
Diperkirakan jenis manusia ini hidup antara 1 juta 600.000, tahun yang lalu. Pada jaman Paleolithikum (jaman batu tua)

Adapun jenis –jenis Pithecanthropus antara lain ;

  1. A.    Pithecanthropus Mojokertoensis ( Manusia kera dari Mojokerto)
Ditemukan tahun 1936 oleh Duefjes dan Von Koenigswald di Perning Mojokerto.
Bentuknya temuanya = tengkorak manusia berusia 6 th kemudian setelah diteliti ternyata diperkirakan 1,9 juta tahun.
Pada tahun 1938 dua  ahli bernama = De Terra dan Molvius   mengadakan penelitian ulang dan hasilnya memperkuat pendapat Von Koenigswald.

B.    Pithecanthropus Erektus (Manusia kera berjalan tegak) Fosil ini ditemukan tahun 1890 oleh Eugene Dobois di desa Trinil ( Ngawi, Jawa Timur).
Temuanya  berupa tulang rahang bagian atas tengkorak, gerakan dan tulang kaki tubuh Pithecanthropus Erektus lebih maju.

C.     Pithecanthropus Soloensis (Manusia kera dari solo) Ditemukan pada  tahun 1931 -1933. Oleh Koenigswald dan Oppennorth di daerah Ngandong dan Sangiran. Di tepi bengawan Solo.
Hasil temuanya = tulang kering dan tengkorak.

3.     Homo 
Homo itu manusia yang jenisnya lebih sempurna dan lebih muda di banding kedua manusia purba yang lain.
Ciri-cirinya adalah sudah berdagu, tonjolan kening sudah berkurang. Dan tingkat kecerdasanya lebih tinggi di banding  Pithecanthropus.
Telah mengenal pertanian dan berladang tapi hidupnya masih berpindah-pindah. Hidup menetap dalam waktu agak lama kira2 tiga waktu masa panen dan berpindah lagi.
Alat-alat yang dipakai = batu yang diaasah lebih halus seperti beliung persegi, kapak lonjong dan pemukul kayu.
Hidup kira2 =  40.000 tahun yang lalu.cm
Tinggi badan = 130 – 210
Volume otaknya = 1350 – 1450 cc
Kebutuhan makanan =  sudah dihasilkan sendiri (food pruducing)

Adapun jenis jenis manusia Homo yang ditemukan di Indonesia adalah sebagai berikut :

-Homo Soloensis ( Manusia dari Solo) Fosil ini ditemukan pada tahun 1931 – 1934 oleh Von Koenigswald dan Wedenreich di desa Ngadong lebah Bengawan Solo. Fosilnya berupa tengkorak menurut penelitian terrnyata Homo Soloensis tingkatanya lebih tinggi di banding Pithecanthropus Erektus.

-Homo Wajakensis Fosil ini ditemukan pada tahun 1889 oleh Eugene Dobois di desa Wajak( Tulung Agung) Jawa Timur.
Fosil yang ditemukan berupa tulang tengkorak, rahang atas dan rahang bawah tulang pah dan tulang kering.
Homo Wajakensis  golongan homo Sapiens kelompok manusia purba maju dan terakhir. Dan ini membuktikan bahwa Indonesia sejak 40.000 tahun yang lalu sudah didiami manusia sejenis Homo Sapiens.

BAB 1 : Keragaman Bentuk Muka Bumi


Muka bumi terdiri atas dua bagian, daratan dan lautan. Daratan yang luas disebut benua dan lautan yang luas sering disebut samudera.
Apabila bagian benua dipotret dari dekat, akan tampak bahwa permukaan benua tidak rata. Itulah kenyataannya, bahwa muka bumi tidak rata seperti pada peta. Di permukaan bumi, ada bagian yang menonjol ke atas, ada pula bagian yang cekung ke bawah. Bagian yang menonjol ke atas dapat berupa gunung, pegunungan, datarantinggi, bukit, dan seterusnya. Bagian yang cekung dapat berupa ngarai, lembah, danau, sungai, rawa, dan sebagainya. Kenampakan tinggi rendahnya muka bumi tsb dinamakan relief muka bumi.
Di dasar laut pun terdapat bagian yang menonjol ke atas dan bagian yang cekung ke bawah yang dikenal dengan nama-nama seperti palung laut, lubuk laut, gunung bawah laut. Pada dasarnya, dasar laut adalah daratan yang tertutup air. Lalu, bagaimana proses terbentuknya permukaan bumi?
Proses Terbentuknya Muka Bumi
Keberagaman bentuk muka bumi disebabkan oleh kekuatan besar yang bekerja pada bumi. Kekuatan itu disebut tenaga geologi. Tenaga geologi pada dasarnya dibedakan atas dua macam, yaitu tenaga endogen dan tenaga eksogen. Tenaga endogen ialah tenaga yang berasal dari dalam bumi. Tenaga endogen mempunyai sifat membangun. Tenaga eksogen ialah tenaga yang berasal dari luar permukaan bumi. Tenaga ini mempunyai sifat merusak permukaan bumi.
a. Proses Alam Endogen
Pernahkah kamu melihat permukaan jalan yang amblas? Jalan amblas ialah contoh adanya pergerakan dalam bumi. Pergerakan tersebut disebabkan oleh tenaga yang berasal dari dalam bumi yang disebut tenaga endogen. Dengan demikian, di dalam bumi terdapat sumber energi. Dari manakah energi itu berasal? Ternyata di dalam bumi terdapat sumber panas yang berasal dari inti bumi.
Kulit bumi itu padat, dingin, dan terapung di atas mantel bumi. Kerak bumi yang membentuk dasar samudera disebut lempeng samudera. Kerak bumi yang membentuk dasar benua disebut lempeng benua. Lempeng samudera dan lempeng benua terletak di atas lapisan mantel.
Karena tumbukan lempeng samudera dan lempeng benua, salah satu lempeng akan menujam ke bawah. Padahal, makin ke dalam suhu makin panas. Karena tumbukan terjadi terus-menerus, akan terkumpul tumpukan magma dan tumpukan energi. Penumpukan ini akan menyebabkan terjadinya hal-hal berikut.
(1) Tekanan ke atas dari magma, gerak lempeng, dan energi yang terkumpul akan mampu menekan lapisan kulit bumi sehingga terjadi perubahan letak atau pergeseran kulit bumi. Akibatnya, kulit bumi bisa melengkung (disebut lipatan) atau patah (disebut patahan). Gejala ini disebut tektonisme.
(2) Magma akan menerobos lempeng benua di atasnya melalui celah atau retakan atau patahan dan terbentuklah gunung api. Gejala ini disebut vulkanisme.
(3) Bila tumpukan energi di daerah penujaman demikian besar, energi tersebut akan mampu menggoyang atau menggetarkan lempeng benua dan lempeng samudera di sekitarnya. Goyangan atau getaran ini disebut gempa bumi.
1) Tektonisme
Keragaman muka bumi dipengaruhi oleh adanya gerakan-gerakan di kerak bumi, baik gerakan mendatar maupun gerakan tegak. Contoh bentuknya yaitu:
Patahan : terjadi karena adanya tekanan atau gerakan tektonik secara horizontal maupun vertikal pada kulit bumi yang rapuh. Daerah patahan merupakan daerah yang rawan gempa karena rapuh. Patahan sering disebut juga sesar.
Retakan : terjadi karena gaya regangan yang menyebabkan batuan menjadi retak-retak.
2)Vulkanisme
Vulkanisme merupakan proses keluarnya magma ke permukaan bumi.
Jenis-jenis erupsi magma
Berdasarkan lubang tempat erupsi, ada dua jenis erupsi magma:
(1) Jika tempat keluarnya magma di permukaan bumi mengikuti patahan atau retakan yang memanjang, erupsi itu disebut erupsi linear.
(2) Jika tempat keluarnya magma di permukaan bumi memusat pada sebuah titik, erupsi itu disebut erupsi sentral.
Berdasarkan proses keluarnya magma, ada tiga jenis erupsi magma:
(1) Erupsi eksplosif, letusan sangat kuat akibat tekanan gas magma dan menyemburkan bahan-bahan vulkanik yang padat dan cair
(2) Erupsi efusif, letusan gunung api, mengeluarkan lava.
(3) Erupsi campuran, letusan yang terjadi selang-seling antara eksplosif dan efusif.
Jenis-jenis gunung api
Menurut bentuknya, ada beberapa jenis gunung api.
(1) Gunung api perisai, bentuknya seperti perisai, lerengnya sangat landai, terbentuk karena erupsi efusif magma cair dan encer yang mengalir dan membeku secara lambat yang bentuknya seperti perisai.
(2) Gunung api maar, bentuknya seperti trapesium, terbentuk karena erupsi eksplosif yang tidak terlalu kuat dengan letusan hanya sekali sehingga terbentuklah lubang besar (kawah/maar).
(3) Gunung api strato, bentuknya seperti kerucut dan berlapis, terbentuk karena erupsi
Klasifikasi Gempa
Menurut proses terjadinya, gempa bumi diklasifikasikan menjadi seperti berikut.
(1) Gempa tektonik: terjadi akibat tumbukan lempeng-lempeng di litosfer kulit bumi oleh tenaga tektonik. Tumbukan ini akan menghasilkan getaran. Getaran ini yang merambat sampai ke permukaan bumi.
(2) Gempa vulkanik: terjadi akibat aktivitas gunung api. Oleh karena itu, gempa ini hanya dapat dirasakan di sekitar gunung api menjelang letusan, pada saat letusan, dan beberapa saat setelah letusan.
(3) Gempa runtuhan atau longsoran: terjadi akibat daerah kosong di bawah lahan mengalami runtuh. Getaran yang dihasilkan akibat runtuhnya lahan hanya dirasakan di sekitar daerah yang runtuh.
Menurut kedalaman hiposentrumnya, ada tiga jenis gempa.
(1) Gempa bumi dalam: kedalaman hiposenter lebih dari 300 km di bawah permukaan bumi.
(2) Gempa bumi menengah: kedalaman hiposenter berada antara 60-300 km di bawah permukaan bumi.
(3) Gempa bumi dangkal: kedalaman hiposenter kurang dari 60 km.
Kekuatan gempa (magnitude) diukur berdasarkan tingkat kerusakan yang dihasilkan. Ada beberapa skala yang digunakan untuk mengukur kekuatan gempa, antara lain Skala Omari, Skala Richter, Skala Cancani, dan Skala Mercalli.
b. Proses Alam Eksogen
Tenaga eksogen ialah tenaga yang berasal dari luar bumi yang berpengaruh terhadap permukaan bumi. Tenaga eksogen dapat menyebabkan relief permukaan bumi berubah. Tenaga eksogen ini menyebabkan terjadinya pelapukan, erosi, gerak massa batuan, dan sedimentasi yang bersifat merusak bentuk permukaan bumi.
3. Dampak Proses Endogen dan Eksogen terhadap Kehidupan
Kegiatan yang disebabkan oleh tenaga endogen lebih bersifat membangun. Kegiatan yang disebabkan oleh tenaga eksogen lebih bersifat negatif.
Tenaga endogen antara lain menyebabkan timbulnya pegunungan, dataran tinggi, bantaran sungai, delta, pantai, danau. Semua itu berguna bagi makhluk hidup disekitarnya.
Kegiatan yang disebabkan oleh tenaga eksogen lebih banyak merugikan makhluk hidup di muka bumi.dampak negatif tenaga endogen ialah kerusakan yang ditimbulkan antara lain oleh gempa, letusan gunung api, banjir, tanah longsor, pendangkalan sungai, dan perusakan bangunan.
B. Masa Praaksara di Indonesia
Manusia telah menempati bumi ini sejak jutaan tahun yang lalu. Nah, bagaimanakah kehidupan manusia pada saat itu?
1. Apa itu masa praaksara?
Tahukah kamu bahwa ada suatu masa yang panjang di mana tulisan belum dikenal? Masa itulah yang dikenal sebagai masa praaksara. (pra = sebelum; aksara = huruf). Masa praaksara dikenal juga sebagai masa prasejarah. Manusia yang hidup pada masa ini dikenal sebagai manusia purba.
Dalam lapisan-lapisan kulit bumi ini, terdapat sisa-sisa kehidupan. Sebagian dari sisa-sisa kehidupan itu telah berubah menjadi keras seperti batu karena proses kimia. Inilah yang dikenal sebagai fosil. Untuk mengetahui kehidupan masa lampau, fosil-fosil inilah yang menjadi petunjuk. Ada bermacam-macam jenis fosil. Ada fosil hewan, ada fosil tumbuhan, ada juga fosil berupa tulang kerangka manusia.
Ilmu yang menyelidiki segala hal ikhwal manusia pada masa lampau sebelum adanya sumber-sumber tulisan disebut ilmu prasejarah.
arkeologi ialah ilmu yang mempelajari peninggalan-peninggalan sejarah dan purbakala untuk menyusun kembali kehidupan manusia dan masyarakat masa lampau. Ahli arkeologi disebut arkeolog.
Ilmu-ilmu yang terkait dengan masa prasejarah ialah Arkeologi, Antropologi, Geologi, Paleontologi, dan Paleoantropologi.
Selain fosil, keberadaan kehidupan di masa praaksara juga dapat diketahui dari artefak yang ditemukan. Artefak ialah benda-benda, seperti alat, perhiasan yang menunjukkan kecakapan kerja manusia terutama pada zaman dahulu yang ditemukan melalui penggalian arkeologi.
2. Pengelompokan Masa Praaksara
Pengelompokan masa praaksara dapat dilakukan berdasarkan keadaan geologi dan perkembangan kebudayaannya
a. Berdasarkan Keadaan Geologi
Pembagian masa praaksara adalah seperti berikut.
1) Arkaeozoikum
Inilah masa tertua dalam sejarah perkembangan bumi. Pada masa yang berlangsung kira-kira 2.500 juta tahun yang lalu ini, keadaan bumi belum stabil, kulit bumi masih dalam proses pembentukan, dan udara saat ini masih sangat panas sehingga belum tampak tanda-tanda kehidupan.
2) Palaeozoikum
Masa ini berlangsung 340 juta tahun yang lalu. Palaeozoikum disebut juga Zaman Primer. Pada masa ini, terjadi penurunan suhu bumi. Akibatnya, bumi lambat laun menjadi dingin. Sudah ada tanda-tanda kehidupan yang makin jelas, yakni munculnya makhluk bersel satu seperti bakteri dan sejenis amfibi dan reptil.
3) Mesozoikum
Masa ini berlangsung 140 juta tahun yang lalu. Mesozoikum disebut juga Zaman Sekunder. Pada masa ini, kehidupan berkembang dengan sangat cepat. Jumlah ikan, amfibi, dan reptil makin banyak. Reptil mencapai bentuk yang luar biasa besarnya, seperti Dinosaurus dan Atlantosaurus. Fosil reptil raksasa ini banyak ditemukan hampir di seluruh dunia. Fosil yang ditemukan antara lain Dinosaurus panjangnya 12 meter, Atlantosaurus 30 meter. Pada masa ini, burung dan binatang menyusui sudah ada, namun masih rendah tingkatannya.
4) Neozoikum
Masa ini diperkirakan berusia 60 juta tahun yang lalu. Pada masa ini, keadaan bumi sudah mulai stabil. Kehidupan makin berkembang dan beraneka ragam. Masa ini dibagi menjadi dua seperti berikut.
(1) Zaman Tersier. Pada masa ini, reptil raksasa lambat laun lenyap, binatang-binatang menyusui berkembang dengan baik, dan primat sudah ada. Monyet dan kera sudah ditemukan pada masa ini.
(2) Zaman Kuarter. Masa ini berlangsung 600.000 tahun yang lalu. Tanda-tanda kehidupan manusia telah ditemukan pada masa ini. Masa ini dibagi ke dalam dua bagian, yaitu:
• Pleistosen yang berlangsung 600.000 tahun yang lalu. Pada masa ini, kehidupan manusia mulai ada dan terjadi perubahan suhu yang memengaruhi keadaan kehidupan. Banyak air yang berubah menjadi es, terutama beberapa daratan yang berdekatan dengan Kutub Utara tertutup es. Di daerah yang berjauhan dari Kutub, terjadi musim hujan.
• Holosen yang dimulai 20.000 tahun hingga dewasa ini. Pada masa ini, muncul manusia cerdas (homo sapiens) yang merupakan nenek moyang dari manusia modern.
b. Berdasarkan Perkembangan Kebudayaan
Berdasarkan perkembangan kebudayaan dan peralatan yang digunakannya, masa praaksara dibagi menjadi tiga masa, yaitu masa berburu dan meramu, masa bercocok tanam, dan masa perundagian.
1) Masa Berburu dan Meramu
Pada masa berburu dan meramu, keadaan alam masih belum stabil. Manusia hidup secara berkelompok dan jumlahnya tidak terlalu banyak. Mereka selalu berpindahpindah (nomaden) mencari daerah baru yang dapat memberikan makanan yang cukup.
Makanannya diperoleh dengan cara berburu. Daerah perburuan mereka tidak terlalu jauh dari sungai, danau, atau sumber-sumber air yang lain karena binatang buruan selalu berkumpul di dekat sumber air. Hewan yang diburu antara lain kera, badak, rusa, banteng, dan kerbau liar.
Makanan yang mereka kumpulkan adalah umbi-umbian,daun-daunan, dan buah-buahan. Hewan dan tumbuhan yang dikumpulkan diolah dengan cara sederhana. Mereka belum mengenal cara memasak makanan karena mereka belum mengenal alat memasak seperti periuk belanga.
Kehidupan manusia purba pada masa berburu dan meramu disebut sebagai masa food gathering (mengumpulkan makanan). Mereka mengumpulkan makanan yang disediakan oleh alam tanpa harus menanam atau mengolah tanah.
Peralatan yang digunakan oleh manusia untuk berburu pada waktu itu dibuat dari batu, kayu, maupun tulang-tulang hewan dalam bentuk yang sederhana. Alat-alat yang digunakan manusia purba pada saat itu adalah sebagai berikut.
(1) Kapak perimbas, digunakan untuk menguliti binatang hasil berburu, merimbas kayu, dan memecah tulang.
(2) Alat serpih, digunakan sebagai gurdi, penusuk, dan sebagai pisau.
(3) Kapak genggam awal, digunakan untuk menggali ubi dan memotong binatang hasil.
2) Masa Bercocok Tanam
Pada masa ini, manusia purba sudah menguasai pengetahuan dan teknologi yang berkaitan dengan usaha pertanian. Mereka juga sudah memiliki kemampuan mengadakan persediaan makanan. Kemampuan ini diikuti juga dengan kemahiran membuat wadah untuk menyimpan persediaan makanan tsb.
Sistem kehidupan manusia pada masa bercocok tanam sudah mulai tinggal menetap di suatu perkampungan. Kebutuhan mereka juga makin luas, misalnya kebutuhan akan makanan dan pakaian. Untuk memenuhi kebutuhan makanan, mereka bercocok tanam dengan cara berhuma, yaitu dengan menebangi hutan dan menanaminya (bercocok tanam sederhana). Oleh sebab itu, masa ini dikenal juga sebagai masa food producing karena manusia pada masa itu sudah mampu memproduksi makanannya.
Masa bercocok tanam ditandai dengan berkembangnya kemahiran mengasah alatalatbatu dan pembuatan gerabah (benda pecah-belah dari tanah liat yang dibakar).
Alat yang diasah antara lain kapak lonjong, beliung persegi, mata panah, gerabah, dan perhiasan dari batu dan kerang.
Pada masa bercocok tanam, manusia purba juga sudah mengenal atau menemukan api dan sudah mengembangkan alat transportasi air. Alat transportasi yang pertama digunakan adalah rakit.
Pada masa ini, kesenian pun mulai dikenal. Mereka mulai membuat kalung dari kulit kerang dan gelang dari batu-batu yang indah. Lukisan berwarna pun ditemukan di dalam gua-gua.
3) Masa Perundagian
Pada masa perundagian, manusia mulai mengenal teknologi pertukangan. Mereka telah mampu mengolah logam, terutama perunggu dan besi. Kemampuan mengolah logam hanya dapat dikerjakan oleh orang yang ahli (undagi). Oleh sebab itu, masa ini dikenal dengan masa perundagian. Masa perundagian merupakan masa perkembangan pesat dari berbagai kemahiran membuat alat.
Pada masa ini, telah dikenal sistem perdagangan. Sistem ini berkembang pada awalnya untuk mendapatkan timah putih, bahan utama pembuatan alat-alat perunggu. Alat-alat dari perunggu yang dihasilkan pada masa ini ialah nekara, kapak, bejana, dan arca-arca. Alat-alat dari besi yang dihasilkan antara lain mata kapak, mata sabit, mata pisau, mata tembilang, mata pedang, cangkul, tongkat. Kemahiran membuat gerabah dan manik-manik pun makin baik. Manik-manik sudah dibuat dari kaca.
3. Jenis Manusia Praaksara di Indonesia
Manusia yang hidup pada masa praaksara biasa disebut manusia purba. Di Indonesia, banyak ditemukan berbagai fosil manusia purba. Jenis manusia purba yang ditemukan di Indonesia adalah seperti berikut.
a. Meganthropus
Fosil jenis Meganthropus, yaitu Meganthropus Palaeojavanicus, ditemukan oleh Von Koenigswald pada tahun 1936 dan 1941 di Sangiran, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah. Manusia purba tertua di Jawa ini diperkirakan hidup antara 2.500.000 sampai 1.250.000 tahun yang lalu. Diperkirakan perawakannya sudah tegap, rahang dan gerahamnya besar, serta tidak berdagu sehingga menyerupai kera. Mereka hidup dari makanan yang terutama berasal dari tumbuh-tumbuhan.
b. Pithecanthropus
Fosil Pithecanthropus paling banyak ditemukan di Indonesia. Pithecanthropus tidak setegap Meganthropus. Jenis-jenis Pithecanthropus di Indonesia antara lain Pithecanthropus mojokertensis, Pithecanthropus soloensis, dan Pithecanthropus erectus. Manusia purba yang diperkirakan hidup 2.500.000 sampai 1.250.000 tahun yang lalu ini berbadan tegak sekitar 165-180 cm. Mereka masih menyerupai kera dengan tulang tengkorak yang cukup tebal dan berbentuk lonjong. Pithecanthropus hidup berburu dan mengumpulkan makanan. Mereka tinggal di padang terbuka dan hidup secara berkelompok.
c. Homo
Manusia jenis homo lebih sempurna dari kedua jenis manusia purba di atas. Manusia dengan tinggi badan antara 130-210 cm ini hidup antara 25.000-40.000 tahun yang lalu. Jenisnya antara lain Homo Soloensis (manusia purba dari Solo), Homo Wajakensis (manusia purba dari Wajak), dan Homo Sapiens (manusia cerdas). Manusia purba jenis ini telah mampu membuat alat-alat dari batu dan tulang untuk berburu. Mereka juga telah mampu memasak makanannya walau dengan cara sederhana.
4. Sistem Kepercayaan Manusia Praaksara
Sistem kepercayaan telah berkembang pada masa manusia praaksara. Mereka menyadari bahwa ada kekuatan lain di luar mereka. Oleh sebab itu, mereka berusaha mendekatkan diri dengan kekuatan tersebut. Caranya ialah dengan mengadakan berbagai upacara, seperti pemujaan, pemberian sesaji, atau upacara ritual lainnya. Beberapa sistem kepercayaan manusia purba adalah seperti berikut.
a. Animisme
Animisme adalah kepercayaan terhadap roh yang mendiami semua benda. Manusia purba percaya bahwa roh nenek moyang masih berpengaruh terhadap kehidupan di dunia. Mereka juga memercayai adanya roh di luar roh manusia yang dapat berbuat jahat dan berbuat baik. Roh-roh itu mendiami semua benda, misalnya pohon, batu, gunung, dsb. Agar mereka tidak diganggu roh jahat, mereka memberikan sesaji kepada roh-roh tersebut.
b. Dinamisme
Dinamisme adalah kepercayaan bahwa segala sesuatu mempunyai tenaga atau kekuatan yang dapat memengaruhi keberhasilan atau kegagalan usaha manusia dalam mempertahankan hidup. Mereka percaya terhadap kekuatan gaib dan kekuatan itu dapat menolong mereka. Kekuatan gaib itu terdapat di dalam benda-benda seperti keris, patung, gunung, pohon besar, dll. Untuk mendapatkan pertolongan kekuatan gaib tersebut, mereka melakukan upacara pemberian sesaji, atau ritual lainnya.
c. Totemisme
Totemisme adalah kepercayaan bahwa hewan tertentu dianggap suci dan dipuja karena memiliki kekuatan supranatural. Hewan yang dianggap suci antara lain sapi, ular, dan harimau.
Dalam melaksanakan upacara penyembahannya, manusia purba membuat berbagai bangunan dari batu. Masa ini disebut sebagai kebudayaan Megalithik atau Megalithikum (kebudayaan batu besar). Bangunan-bangunan tersebut masih dapat ditemui saat ini. Sarana upacara ritual manusia purba antara lain seperti berikut.
(1) Peti kubur batu, bangunan yang berfungsi sebagai peti jenazah. Peti kubur ada yang berbentuk kotak persegi panjang, ada pula yang berbentuk kubus dan memiliki tutup dari batu bergambar (disebut juga waruga), serta ada pula yang berbentuk menyerupai mangkuk (disebut juga sarkofagus). Di dalamnya, selain jenazah, juga terdapat ‘bekal kubur’.
(2) Menhir, bangunan berupa tiang atau tugu batu sebagai tanda peringatan dan lambang arwah nenek moyang.
(3) Punden berundak, bangunan serupa candi yang terbuat dari susunan batu bertingkat. Merupakan tempat melakukan upacara pemujaan.
(4) Dolmen, bangunan barupa meja batu tempat meletakkan sesaji dalam memuja roh nenek moyang.

- Copyright © Materi IPS Kelas 7 - Skyblue - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -